India dan Pakistan Perang Retorika Lagi, Isu Nuklir Jadi Pemicu

Link Slot : slot 5k

India dan Pakistan kembali memanas. Dua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir ini melontarkan pernyataan keras satu sama lain dalam beberapa hari terakhir. Pemicu utamanya datang dari pernyataan Menteri Pertahanan India, yang menyebut India akan mempertimbangkan kembali doktrin “no first use” atau larangan menyerang nuklir lebih dulu.

Pernyataan itu langsung memancing reaksi keras dari Islamabad. Pemerintah Pakistan menuduh India mencoba menciptakan ketegangan dan meningkatkan eskalasi di kawasan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan menyebut bahwa Islamabad siap merespons dengan “segala langkah yang diperlukan” jika India menunjukkan niat agresif.

Pemerintah India tidak tinggal diam. Mereka menegaskan bahwa komentar soal kebijakan nuklir adalah bagian dari diskusi internal dan bukan ancaman. Namun, media dan pengamat politik menilai bahwa langkah tersebut mengirim sinyal kuat ke Pakistan, terlebih setelah ketegangan sebelumnya di wilayah Kashmir.

Ketegangan retorika ini mengingatkan publik pada konflik bersenjata yang pernah terjadi antara kedua negara, termasuk bentrokan udara pada 2019. Saat itu, India dan Pakistan saling mengklaim menembak jatuh jet tempur lawan di wilayah sengketa.

Komunitas internasional menyerukan agar kedua negara menahan diri. Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta India dan Pakistan kembali ke jalur diplomasi dan menahan diri dari pernyataan yang bisa memperburuk situasi keamanan di Asia Selatan.

Pengamat keamanan regional menilai bahwa perang retorika ini berbahaya karena kedua negara sama-sama memiliki senjata nuklir dan sejarah konflik panjang. Jika mereka tidak segera meredakan tensi, konflik verbal bisa berubah menjadi bentrokan bersenjata.

Situasi ini menunjukkan bahwa isu nuklir tetap menjadi titik rawan dalam hubungan India dan Pakistan. Tanpa komunikasi yang terbuka dan saluran diplomatik yang aktif, kawasan ini terus berada di bawah bayang-bayang krisis.

Exit mobile version