5 Pahlawan Wanita Yang Harus Di Kenang

GBNSCHOOL – Pemerintah Indonesia memberikan gelar pahlawan nasional kepada beberapa tokoh yang telah berjuang mempertaruhkan nyawanya demi kemerdekaan dan kesejahteraan Indonesia. Mereka telah mengerahkan pikiran, tenaga, bahkan nyawanya demi bangsa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya membela kebenaran. Jasa dan perbuatan para pahlawan lah yang kini membuat kehidupan kita lebih baik dan terbebas dari penjajah. Gelar pahlawan nasional pun tidak hanya dimiliki oleh pejuang pria namun juga wanita. Selain berjuang di medan pertempuran, beberapa pahlawan nasional wanita berikut turut serta dalam mendukung kemajuan bangsa Indonesia.

5 Pahlawan Nasional Wanita Yang Ikut Berjuang Demi Negara Indonesia  :

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien adalah pahlawan wanita Indonesia kelahiran 29 Juni 1878 yang berasal dari Aceh. Dia berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Cut Nyak Dien sosok pahlawan wanita yang paling ditakuti oleh Belanda, ia berhasil menyerang dan mendesak Belanda di Banda Aceh (Kutaraja) dan Meulaboh. Sosoknya dikenal sebagai wanita tangguh dan tidak menyerah dalam melawan Belanda meskipun suaminya Teuku Umar tertangkap, ia terus berjuang bersama pasukannya sampai 1901.

R.A Kartini

R.A Kartini

R.A Kartini merupakan pahlawan wanita Indonesia kelahiran 21 April 1879 di Jepara. Ia sosok yang sangat berjasa dalam berjuang untuk kebangkitan perempuan yang ada di Indonesia. R.A Kartini saat itu mengkritisi bagaimana budaya Jawa yang menghambat perkembangan perempuan pada masa itu.

Melalui surat yang banyak ia tulis dia memberikan gagasan mengenai perjuangan perempuan. Sehingga seluruh perempuan di Indonesia bisa memperoleh ruang yang lebih berarti dari sebelumnya. Berkatnya perempuan saat ini bisa mendapatkan kesetaraan hingga hak yang setara terutama dalam pendidikan.

Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu merupakan pahlawan wanita Indonesia kelahiran 4 Januari 1800 di Nusa Laut, Maluku. Ia adalah sosok pahlawan wanita muda dari anak Kapitan Paulus Tiahahu yang membantu Kapitan Pattimura melawan Belanda pada 1917. Martha yang baru berusia 17 tahun sudah mengetahui rencana ayahnya melawan Belanda.

Ia sangat ingin ikut bertempur dengan ayahnya meskipun sang ayah melarang dirinya untuk ikut. Akhirnya, Martha tetap ikut berperan dalam perlawanan terbesar Maluku terhadap Belanda dan terlibat dalam pertempuran di daerah Ulat dan Ouw, Saparua.

Dewi Sartika

Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah sosok pahlawan wanita Indonesia kelahiran 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Sosoknya dikenal sebagai wanita yang peduli dengan pendidikan terutama pada kaum perempuan, Dewi Sartika pernah membuat sekolah bernama Sekolah Istri di Pendopo pada 16 Januari 1904.

Sekolah ini berganti nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Istri pada tahun 1910 dan berubah menjadi Sekolah Raden Dewi pada September 1929. Sosoknya sangat berjasa dalam memperjuangkan pendidikan dan dianugerahi dengan gelar Orde van Oranje-Nassau. Dewi Sartika meninggal dunia pada 11 September 1947 dan diakui sebagai Pahlawan Nasional pada 1 Desember 1966.

Fatmawati

Fatmawati

Tanpa perempuan hebat yang satu ini, Indonesia mungkin tidak akan punya bendera kemerdekaan untuk dikibarkan saat itu.  Fatmawati adalah perempuan yang menjahit bendera Indonesia saat Proklamasi Kemerdekaan pertama Indonesia dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Selain menjahit Bendera Pusaka, istri dari Presiden Soekarno ini juga aktif dalam berbagai kegiatan untuk membangun rumah sakit dan sarana kesehatan bagi masyarakat, rumah sakit tersebut sekarang bernama, “Rumah Sakit Fatmawati.”

Melalui kisah perjuangan 5 pahlawan wanita Indonesia yang luar biasa ini, kita dapat menyadari seberapa besar peran dan kontribusi perempuan Indonesia dalam menjaga kemerdekaan bangsa ini. Mereka telah berjuang dengan gigih dan tak kenal lelah demi melindungi dan memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita mengenang jasa-jasa dan menghargai perjuangan mereka sepanjang masa.