GBNSCHOOL – Bukan rahasia lagi bahwa Italia memang memiliki segudang makanan yang lezat, mulai dari carbonara yang lembut hingga pizza semuanya berhasil memikat lidah para penggemarnya. Jika mencari makanan yang unik, sehat, dan otentik saat berada di Italia, street food khas Italia akan membuka perjalanan kulinermu menuju ke dunia sejarah dan cita rasa. Street food di seluruh Italia adalah bukti nyata dari inovasi dan hasrat yang dimiliki orang Italia dari semua lapisan masyarakat dalam hal makanan. Hidangannya sederhana namun menggugah selera.
5 Street Food Enak Khas Italia Yang Populer Dan Hits :
Zeppole
Jika kamu pernah menginjakkan kaki di toko roti Italia atau pergi ke pekan raya jalanan Italia, kamu mungkin pernah mencicipi potongan goreng yang lezat ini. Zeppole konon berasal dari Napoli, tapi kamu dapat menemukannya di sudut jalan di seluruh negeri.
Pada dasarnya ini adalah adonan bola yang digoreng. Saat ini, zeppole bisa diisi dengan jelly, pastry cream, custard, dan bahkan cokelat. Namun terkadang, tidak ada yang mengalahkan versi aslinya, yaitu langsung dari penggorengan, diberi sedikit gula, dan dimasukkan ke dalam kantong kertas.
Sfogliatella Riccia
Street food khas Italia selanjutnya adalah Sfogliatella riccia. Kulit yang garing dari pastry yang renyah dan berisi ricotta ini adalah camilan manis terbaik. Nama camilan ini mengacu pada lapisan tipis, atau daun, karena efek berlapis dari kue, namun sfogliatella bukan makanan biasa.
Kue yang kaya rasa ini secara tradisional dibuat dengan lard, kemudian diisi dengan ricotta kental, kayu manis dan lemon. Makanan ini disukai di Napoli dan daerah sekitarnya, dan paling enak saat baru dipanggang.
Arancini
Ada perdebatan tanpa akhir yang memisahkan Sisilia antara mereka yang menyebutnya arancino dan mereka yang bersikeras bahwa ejaan yang benar adalah arancina. Namun terlepas dari gender, street food khas Italia yang populer ini, makanan yang wajib dicoba saat berada di Italia, terutama di Sisilia. Biasanya arancina versi perempuan berbentuk bulat seperti jeruk, konon buahnya terinspirasi dari namanya, sedangkan arancino versi laki-laki agak kerucut, bentuk yang konon terinspirasi dari Gunung Api Etna.
Resep tradisionalnya kurang lebih sama yaitu nasi berbentuk bola yang dilapisi remah roti dan digoreng, dengan ragu yang gurih (saus tomat dengan daging cincang), keju “caciocavallo” dan kacang polong. Walaupun resepnya adalah resep tradisional Sisilia, arancini populer di seluruh Italia. Makanan ini memiliki banyak isian yang berbeda, dari ham dan keju mozzarella hingga bayam dan mozzarella, atau bahkan pistachio jika kamu berada di kota Bronte di Sisilia.
Panzerotti
Meskipun dipercaya asalnya dari wilayah Apulia, panzerotti sangat terkenal di seluruh daerah Italia selatan. Street food khas Italia ini menyerupai pizza calzone kecil, baik dalam bentuk maupun adonan yang digunakan untuk pembuatannya. Alih-alih dipanggang dalam oven, panzerotti justru digoreng karena itulah panzerotti juga disebut calzoni fritti (calzone goreng), frittelle (gorengan), atau pizze fritte, (pizza digoreng).
Untuk isian panzerotti klasik hanya berisi tomat dan mozzarella, tapi bisa diisi dengan apa saja dan dalam bermacam kombinasi, seperti prosciutto-mozzarella, bayam-ricotta, pepperoni-provolone, bawang-zaitun-tomat, zucchini-mozzarella, speck-fontina, dan lain-lain.
Piada
Dikenal juga sebagai piadina, piada adalah roti lapis flatbread Italia yang populer. Street food khas Italia ini adalah spesialisasi wilayah Emilia-Romagna, yang berada di antara pegunungan Apennine dan Laut Adriatik.
Resep untuk piada telah diturunkan dari generasi ke generasi dan ada juga yang dibuat ulang dengan teknik modern. Ketika kamu mengunjungi wilayah Emilia-Romagna, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba piada yang hangat langsung dari oven panas. Roti pipih bulat yang tipis ini umumnya dibuat dengan tepung putih dan minyak zaitun extra virgin. Setelah disiapkan, segera diisi dengan keju, potongan daging dingin, serta sayuran.
Street food khas Italia beberapa ternyata ada yang lumayan ekstrem untuk ukuran orang Eropa yang jarang makan jeroan hewan. Ternyata usus domba atau ayam juga lumrah ditemui di sana dan bahkan jadi camilan seperti di kita.