Fosil Tupai Terbang Raksasa: Penemuan Baru Tentang Migrasi Hewan Purba ke Amerika Utara

gbnschool.org

Para ilmuwan baru-baru ini mengungkapkan penemuan fosil luar biasa berupa tupai terbang raksasa di situs pembuangan hewan purba di Tennessee yang telah digali sejak 25 tahun lalu. Penemuan ini membuka pemahaman baru tentang penyebaran tupai terbang di benua Amerika Utara.

Fosil tupai terbang besar ini, yang memiliki ukuran sebanding dengan kucing rumah, diperkirakan hidup sekitar 5 juta tahun yang lalu di Amerika Utara. Penemuan tersebut didukung oleh sebuah studi yang dipublikasikan pada 21 Februari dalam jurnal Journal of Mammalian Evolution.

Fosil tupai terbang ini ditemukan bersama berbagai sisa-sisa hewan lain yang digali di Tennessee. Spesimen tersebut berasal dari genus yang telah punah, yakni Miopetaurista, yang umumnya ditemukan di Asia, meskipun ada dua temuan yang diduga berasal dari Florida.

Joshua Samuels, profesor madya geosains di East Tennessee State University dan rekan penulis studi, menyatakan, “Sungguh luar biasa membayangkan tupai terbang raksasa ini melayang di antara badak dan mastodon yang hidup di hutan Tennessee 5 juta tahun lalu.”

Peneliti percaya Miopetaurista bermigrasi ke Amerika Utara melalui Jembatan Daratan Bering yang menghubungkan benua tersebut dengan Asia pada awal Pliosen (5,3 juta-2,6 juta tahun lalu). Berdasarkan penelitian ini, mereka kemungkinan menemukan hutan tropis di kawasan yang kini dikenal sebagai Tennessee, yang serupa dengan hutan di Asia pada masa itu.

Fosil Miopetaurista ini teridentifikasi dari satu gigi yang ditemukan di Situs Fosil Gray di Tennessee Timur. Temuan fosil lainnya dari situs ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut dipenuhi satwa liar unik pada zaman Miopetaurista.

Situs Fosil Gray diperkirakan lebih tua satu juta tahun dibandingkan dengan dua fosil Miopetaurista yang ditemukan di Florida, sehingga menjadikannya calon fosil Miopetaurista tertua yang ditemukan di Amerika Utara hingga kini.

Dengan berat sekitar 1,5 kilogram (3,3 pon), Miopetaurista jauh lebih besar dibandingkan tupai terbang di Tennessee saat ini, yang beratnya hanya sekitar 71 gram (2,5 ons), menurut data dari Badan Sumber Daya Satwa Liar Tennessee.

Miopetaurista berkembang biak di daerah yang kini menjadi Tennessee hingga ekosistem hangat di kawasan tersebut mulai mengalami penurunan suhu pada awal Pleistosen, sekitar 2,6 juta tahun lalu. Peneliti meyakini perubahan iklim selama Pleistosen, yang ditandai dengan zaman es, memaksa spesies ini untuk bergerak ke selatan ke daerah yang lebih hangat seperti Florida.

“Seiring berjalannya waktu, perubahan iklim yang semakin dingin dan Zaman Es Pleistosen mengisolasi tupai terbang raksasa ini ke tempat-tempat yang lebih hangat seperti Florida, yang pada akhirnya berkontribusi pada kepunahan mereka,” jelas Montserrat Grau-Camats, peneliti dari Institut Paleontologi Catalan di Spanyol.