Sejarah Pahlawan Nasional Indonesia Pejuang Kemerdekaan

GBNSCHOOL – Berkat jasa para pahlawan nasional Indonesia, negara kita dapat menyatakam kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Merujuk pada Kamus Besar Indonesia (KBI), definisi dari pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya membela kebenaran. Pahlawan juga diartikan sebagai pejuang yang gagah berani.

Pemerintahan memberikan gelar pahlawan nasional atas perbuatan yang dinilai heroik. Artinya, perbuatan tersebut dapat dikenang dan diteladani selamanya oleh warga negara Indonesia atau perbuatan tersebut mengandung jasa yang amat tinggi bagi bangsa Indonesia.

Pahlawan Nasional Indonesia yang berjuang kemerdekaan.

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien adalah pahlawan yang lahir di Aceh Besar tahun 1848. Sesama Perang Aceh, dirinya berdiri memimpi pasukan untuk melawan Belanda. Cut Nyak Dien tak gentar melawan Belanda karena juga ingin membalas kematian suaminya yang meninggal akibat perang. Perjuangan Cut Nyak Dien pun membawa dirinya ke sosok Teuku Umar yang akhirnya menjadi suami kedua beliau, sayangnya beliau di tangkap dan diasingkan, lalu meninggal di Sumedang pada tanggal 6 November 1908. Cut Nyak Dien turut dimakamkan disana.

Jenderal Seodirman

Jenderal Seodirman

Jenderal Seodirman adalah seorang panglima besar sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia. Jenderal Seodirman lahir di Bodas Karangjati pada tanggal 24 Januari 1916. ketika berusia 31 tahun, Jenderal Seodirman bergabung dengan pahlawan kemerdekaan yang lain dalam melawan penjajah Jepang, Belanda, serta Sekutu.

Jenderal Seodirman berjuang dengan luar biasa, bahkan saat sakit pun dia tidak menyerah dan melawan musuh bersama anak buahnya. Jenderal Seodirman meninggal akibat penyakit pada tanggal 29 Januari 1950 di Magelang dan dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki DI Yogyakarta.

Ir. Sukarno

Ir. Sukarno

Sukarno atau disebut dengan Bung Karno lahir pada 06 Juni 1901 di Kota Surabaya. Sejak sekolah di HBS Surabaya, dia sudah aktif dalam aktivitas pergerakan nasional. Setelah sepak terjangannya itu Bung Karno menjadi Presiden Indonesia yang pertama mulai pada tahun 1945 sampai 1967.

Peran penting yang dilakoni Bung Karno, mulai dari mencetuskan dasar negara Pancasila, menjadi praklamator, hingga orator yang membangkitkan semangat perjuangan rakyat.

Drs. Mohammad Hatta

Drs. Mohammad Hatta

Bung Hatta lahir pada tanggal 09 Agustus 1902 di Bukittinggi. Pahlawan nasional ini tidak pernah menempati banyak posisi penting, contohnya perdana menteri dalam kabinet Hatta I, Hatta II, serta RIS. Wakil pertama Presiden ini juga mendapat julukan Bapak koperasi. Bung karno disebut sebagai pahlawan Praklamator.

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng KartiniĀ  lahir sebagai putri Bupati Jepara pada tanggal 21 April 1879. Semasa hidup Raden Ajeng KartiniĀ  dia memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dan membangun sekolah perempuan bernama Yayasan Kartini pada tahun 1912. Kartini meninggal saat masi muda, yakni pada umur 25 tahun pada 17 september 1904 di Rembang. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan kumpulan dari surat-surat Kartini.

Dewi Sartika

Dewi Sartika

Dewi Sartika yang memperjuangkan pendidikan khusus perempuan. Dia lahir pada 04 Desember 1884 di Cicalengka. Dewi Sartika memiliki latar belakang keluarga ningrat yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan, sehingga dirinya terinspirasi mendirikan sekolah Istri atau sekolah Khusus perempuan se-Hindia Belanda. Dewi Sartika juga mendapat anugerah Bintang Perak dari Pemerintah Hindia Belanda. Saat perang kemerdekaan, Dewi Sartika mengunsi ke Cinean dan wafat pada 11 September 1947.

Prof. Muhammad Yamin

Prof. Muhammad Yamin

Prof. Muhammad Yamin merupakan anggota Jong Sumatranen Bond yang lahir pada 28 Agustus 1903 di Sawahlunto. Prof. Muhammad Yamin dikenal sebagai bagian dari yang merumuskan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II serta penggagas falsafah pancasila dalam BPUPKI. Muhammad Yamin wafat pada 17 Oktober 1962 dan dikebumikan di tanah kelahirannya.